Senin, 30 Mei 2011

Hingga Aku Menutup Mata, Aku Masih Tetap Di Jalan Ini




Jika saja jalan ini indah, pasti tak sedikit kan mengiringi..

Jika saja jalan ini mudah, lihatlah betapa banyak yang bertahan..

Jika saja jalan ini singkat, akan banyak yang setia menyertai..

Jika saja jalan ini menjanjikan nikmat dunia, maka akan banyak yang tergiur manisnya..

Namun jalan ini tak semulus itu..
Begitu banyak onak dan duri..
Penuh kerikil tajam menanti di hadapan..
Begitu sulit dan berkelok-kelok..
Bagitu panjang dan jauh membentang..

Perjuangan ini tak semanis dalam bayangan..

Iman di hati tak selamanya membumbung tingginya..

Akan ada lelah, perih, sakit, dan jenuh..
Dan seytan pun kan segera mengambil peran..
Menambah lelah, semakin lelah, menambah jenuh semakin jenuh..

Kawan, ingatkah dulu di awal kita berjumpa?

Ghiroh di dada begitu membuncah..
Bersama dengan lantang kita teriakkan kalimatullah..
Dengan tangguh dan setegar karang berada di shaff terdepan..

Tak rindukah dengan indahnya rasa itu..?

Kawan, kau benar, estafet perjuangan akan selalu berganti..
Kita yang dulu pemegang kendali, akan terganti dengan generasi selanjutnya..

Namun, sudikah kita jika ruh dalam raga masih bersemayam, namun kita telah menjadi orang yang tergantikan..?

Benarkah nama kita telah terukir dalam tinta emas perjuangan..?

Atau terhapus karena giuran dunia yang memabukkan..?

Kawan, Betapa dulu indahnya lelah dalam balutan iman..
Manisnya letih dan penat dalam bara dakwah yang membara..
Namun kini, ribuan detik terlewat demi mengejar dunia..
Ratusan jam berlalu demi segenggam harta..

Adakah dakwah masih menjadi nafas kita..?
Adakah jalan ini masih kita rindukan..?
Ketika gerakan tangan kita mengalirkan kesembuhan pada manusia..

Adakah bersamanya keikhlasan masih terjaga..?
Ataukah sepenuhnya telah ditujukan untuk meraih indahnya dunia..?
Ketika Setiap detiknya jiwa dan raga kita bergelut dalam roda kehidupan duniawi..

Lupakah kita..?
Dahulu diantara perihnya sakaratul maut, sesosok manusia mulia merintih dalam sakit yang luar biasa..

Bukan sakitnya yang dia takutkan.. bukan keluarganya..
Namun Ummatnya.. ummatnya.. kita..

Tahukah kenapa? Karena dia tahu, betapa dunia akan menyeret kita jauh darinya..
Maka… andai engkau
terjatuh, bangkitlah kembali…
andai terluka, sabarlah dan harapkanlah pahala berlipat tak terhingga…
andai lelah dan lemah, ingatlah gerbang Firdaus yang menanti dan saat perjumpaan dengan wajah-Nya…

Tahukah engkau
saudaraku, mengapa perjuangan itu pahit..??

Karena syurga itu manis..

Teriakkan dalam hati.. resapi dalam hingga ke jantung..
mengalir dalam setiap aliran darah kita..

“Islam.. Kami Masih di sini.. Dan akan tetap Di sini.. Hingga tubuh ku kaku, hingga jantung tak berdetak, hingga mata ini menutup dari dunia.. kami masih di sini..”


Sabtu, 07 Mei 2011

Cinta, Katakan Saja, napa..!!!?





Cinta Katakan Saja, Katakan cinta kalo kau memang cinta Dia. (Ta'aruf men) Jangan Dipendam dalam Hati (Hati kan Warna-nya merah) dan Jangan pula di perbudak perasaan. Karena ini hanyalah permainan Dunia. Diterima atau di tolak itu urusan nanti. Kalo Akhi tidak mengatakan padanya, mana dia tahu, dan ujung-ujungnya pasti Akhi akan demam tinggi. Dan Gak Makan Selama 3 Hari...

(Jangan Cuma menunggu)

Tapi….gimana dong kalo Si dia menolak. Eh jangan salah. belum di coba kok dah patah Semangat gitu ( dasar pengecut !) Kalo kau bener cinta dia yaaa…katakan saja, coba deh..!!!

Gimana.sudah. lega kan rasanya…..sudah jangan kau pikirkan apa reaksi dia saat ini. Istirahat aja. Nah selesaikan masalahnya (belum Ni coy, masih ribet perasaan ini)

Dari keputusan Akhi itu ( mengatakan cinta padanya ) akan terjadi 2 hal yaitu (kacau) :
  • Diterima. Selamat dan lanjutkan saja (tapi kalo bisa jangan pacaran, Khalwat, boncengan bareng, klo bisa jangan ketemuan dulu, Klo ketemu pasti nya akan banyak Setan mengintai,Ingat dosa, (ceritanya Ta'aruf syar'i ni men, Langsung Nikah Juga Keren Tu), Ta'aruf Keren Pacaran Sorry Men.
  • Ditolak. Sedih, So pasti (Tahzan , ceritanya) ( kamu mungkin kurang piawai mengatakannya, {maklum belum pernah ngomong suka sama wanita, Newbie}) ya udah mo gimana lagi, terima saja keputusannya…so jangan bersedih dunia tak selebar daun kelor kok......ALLAH Pasti Memberikan yang terbaik buat kita, para manusia ciptaannya

Ok Akhi jangan patah hati (Merah Luntur) gitu ya…coba lagi deh ma yang lain ( emang sih melalui proses belibet & kacau Balau ) kalo cintamu di tolak, jangan mbah dukun bertindak (Ntar Tambah Ngacau) atau juga jangan Akhi menangis/mewek (Cemen)




karena cinta itu akan mencari orang yang tepat untukmu di kehidupanmu yang akan datang. Wah sudah dulu ni Nulisnya,, lagi Down, (Ceritanya) Wassalam..
semoga Aku segera mendapatkan cinta sejatiku


{Sebuah Refleksi Diri Dari ku,Seorang Hamba yang Newbie}

(¯`*•.¸ ♥..Langit Hati Sabrina..♥¸.•*´¯)

♫•*¨*•.¸

Cintailah seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar..
Cintailah ia dengan hati seutuhnya rasa..

Sebab bila mencintai dengan pandangan,
disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus..

Bila mencintai dengan pendengaran,
disaat tak terdengar bisa saja cinta itu hilang..

Lain halnya degan hati yang memilih seutuh rasa,
maka ia akan abadi sebab cintanya terlahir dari tahta Ilahi Robb..


Mencintailah karna_Nya & di Cintai karna_Nya

¸.•*¨*•♫


“Lelaki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung.

Jika dua sayap sama kuatnya,

maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya,

jika patah satu dari pada dua sayap itu,

maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”


(Bung Karno)

♥♫•*¨*•.¸..." Tidak serta merta ketika kita mengatakan cinta sesuatu karna Allah, melainkan Allah mendengar lalu menguji cinta, apakah cinta itu benar-benar karna Allah atau karna nafsu dunia belaka, barangsiapa karna dunia saja maka cinta yang didapat hanya semu belaka sedangkan cinta yang dilandasi karna Allah maka akan hakiki karna cinta yang dilandasi kepada sang Maha Pemberi Cinta

( akhwatul iman ) "¸¸.•*¨*•♫♥

Ibrahim berkata, aku pernah bertanya kepada Fudhail bin Iyadh: “Apa rendah hati itu?” Ia menjawab: “Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil, engkau tetap harus menerima kebenaran itu. Walaupun engkau mendengarnya dari orang yang paling bodoh, engkau harus menerima kebenaran itu juga.” Lalu aku bertanya kepadanya: “Apa arti sabar terhadap musibah itu?” Ia menjawab: “Tidak menyebarluaskannya.

(Hilyatul Auliyaa 8/91)



Al haqquminallah wa khoto mini

( Kesempurnaan datangnya dari Allah dan kekurangan datangnya dari saya pribadi )

“Unzhur mâ qâla wa lâ tanzhur man qâla.”

(Prhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kau prhatikan siapa yg mngatakan)



Syukron yaa,, telah sudi berkunjung di blog saiyah yang sederhana ini,,..

Afwan,, kaloo masih ada kekurangan dalam blog saiyah ini, karna saiyah adalah hamba-Nya yang tak lah sempurna dan masih belajar.,so,.. kesempurnaan tak lah nampak kalo tak ada yang namanya kekurangan,..

Semoga blog saiyah ini bermanfaat untuk semuanyaa,, saling berbagi ilmu iyaahhh...’(。✿‿✿。)