Jumat, 01 April 2011

¸¸.•*¨*•♫♥♥♥ Kalimat yang Indah itu bernama Syahadat ♥♥♥♫•* *.•.¸¸

“Dan Kami tidak akan mengutus seorang Rasul pun sebelum Kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan Kepadanya Bahwasannya tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu akan Aku (Allah swt)”. (Q.S. Al-Anbiya : 25)

Kisah Pemadat Bule masuk Islam

Seorang pemuda kanada lahir dari sepasang suami istri yang perduli dengan agama. Ketika menginjak usia sebelas tahun ia serius membandingkan berbagai agama yang ada karena ia tidak merasa puas dengan agama asalnya, yaitu kristen. Semua agama ia pertanyakan, kecuali islam. Ia sama sekali tidak tertarik mempelajari islam karena opininya begitu dalam bahwa islam merupakan agama kegelapan.
Menurutnya islam merupakan agama teroris sebagaimana yang selama ini dikesankan oleh media Barat pada umumnya.
Namun sayangnya, belum ia sampai ke penghujung ruhaninya, terjadilah sebuah tragedi menimpa keluarganya. Ayah dan ibunya bercerai. Ayahnya pergi meninggalkan ia dan ibunya. Sedangkan ibunya terjatuh dalam lembah hitam narkoba. Dalam keadaan seperti itu anak itupun terbawa menjadi seorang pemadat. Awalnya ia hanya menjadi seorang pengguna. Namun seiring berjalannya waktu ia naik pangkat dan akhirnya menjadi seorang pengedar disamping pengguna. Dan tidak lama kemudian ia bahkan diangkat menjadi salah seorang pemimpin jaringan narkoba papan atas di Kanada.
Saat ia mencapai karir tertingginya di dunia narkoba yang gelap , iapun tertangkap dan akhirnya berurusan dengan polisi. Ia semapt masuk penjara selama 4 tahun.
Setelah menjalani masa tahanannya, begitu keluar iapun segera mengunjungi salah satu pangkalan favorit tempat pemadat biasanya berkumpul. Maka iapun  memulai menikmati barang haram itu lagi dan langsung ‘fly’ dengan narkobanya. Saat ia sedang sakau itulah ia duduk disamping seorang pemuda keturunan Maroko yang dilihatnya agak berbeda saat melinting rokoknya . iapun bertanya : “ Kok anda melinting rokok berbeda dengan kebanyakan orang disini?” Pemuda itu menjawab : “ inilah kebiasaan orang di negara saya ketika melinting rokok.” “ Anda berasal dari mana?” “Saya berasal dari Maroko, Afrika Utara. Itulah negeri nenek moyang saya.” “ Kalau begitu apakah anda seorang muslim?” “ Iya benar saya seorang muslim dari maroko.”
Maka berbincang lah mereka sambil tenggelam dan menikmati narkobanya masing-masing. Mulailah keduanya terlibat dalam sebuah dialog panjang mengenai seputar agama islam. Si pemuda Kanada menanyakan berbagai hal mengenai seputar Islam, sementara si pemuda keturunana Maroko menjawab sebatas pengetahuannya. Ternyata dialog mereka berlangsung terus sampai keduanya kehabisan narkoba mereka. Tanpa mereka sadari keduanya telah berbincang seputar islam selama tidak kurang dari dua jam di tempat mangkalnya para pemadat.
Tapi si pemuda Kanada merasa belum puas. Masih banyak pertanyaan yang mengganjal dipikirannya. Sedangkan si pemuda Maroko telah kehabisan pengetahuan yang ia miliki seputar islam. Tiba-tiba datang pemuda ketiga yang ternyata berasal dari keturunan Aljazair ikut terlibat dalam perbincangan seputar islam itu. Maka perbincaangan seputar islam itu dilanjutkan dengan pengalihan nara sumber kepada pemuda Aljazair. Namun pada saat-saat tertentu kadang terjadi perselisihan pendapat antara si pemuda Aljazair dengan si pemuda Maroko, tapi ini wajar. Karena dalam sejarah islam bahkan perbedaan pendapat antara para ulama saja sering dijumpai, apalagi antara sesame orang yang awam ilmu agamanya. Sesi kedua “seminar” berakhir dua jam berikutnya.
Ternyata bermula dari perbincangan seputar masalah agama islam dipangkalan pemadat itulah, alhasil si pemuda Kanada mendapatkan hidayah iman dan islam iapun mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Selama beberapa tahun setelah ia masuk islam; dalam suatu kesempatan Muslim Youth Gathering si pemuda Kanada itu menceritakan riwayat hidupnya kepada sesama peserta. Termasuk menceritakan soal pengalamannya mendapatkan hidayah di pangkalan pemadat. Sewaktu ia sedang bercerita, salah seorang peserta berkomentar : “Jelek sekali pemuda muslim Maroko dan Aljazair itu, berada dipangkalan pemadat yang terkutuk!”
Maka dengan suara tinggi si pemuda Kanada tersebut berkata, “ Saya tidak tahu dimana keberadaan dan nasib kedua pemuda yang mengobrol dengan saya dipangkalan para pemadat itu. Tapi satu hal yang perlu anda ketahui, bahwa jika saat ini saya beramal sholeh atau beribadah; entah itu sholat ataupun puasa, ataupun yang laninnya,maka kedua pemuda Maroko dan Aljazair tadi mendapat bagian dari pahala kebaikan yang saya kerjakan. Sebab merekalah yang telah berjasa pertama kali member hidayah iman dan islam kepada saya.”

Syahadat merupakan gerbang awal pertanda keislaman seseorang
Seorang non muslim yang ingin masuk islam itu mudah langkahnya yaitu mengucapkan “dua kalimat syahadat “Karena syahadat merupakan suatu pernyataan dirinya terbebas dari segala penghambaan selain kepada Alloh Swt. Dan sekaligus pernyataan penyerahan diri kepada Alloh Swt. Inilah kalimat yang akan membawa diri seseorang kepada keselamatan (islam) dan kenikmatan rohani (iman).
Syahadat itu berarti persaksian. Seorang yang bersyahadat pada dasarnya dia sedang bersaksi. Pertanyaannya : Mengapa harus bersaksi? Katakanlah sebagai contohnya, mengapa seseorang harus bersaksi dipengadilan? Untukapa bersaksi atau berikrar didepan hakim?
Jawabannya : untukmenegaskan kepada khalayak ramai tentang persepsi, pemahaman, keyakinan serta pendirian dirinya tentang perkara yang akan dipersaksikannya. Tetapi kenapa ada persaksian? Karena pada saat itu belum jelas pendirian seseorang tentang apa yang akan dia ambil, sehingga orang itu harus bersaksidi depan pengadilan.
Pada masa Rasulullah Saw,  belum ada satupun orang yang memeluk agama islam, dan setiap kali ada seorang yang ingin masuk islam, Nabi Saw meminta mereka melakukan persaksian, yaitu melafadzkan dua kalimat syahadat. Sebagai tanda bahwa mulai saat itu dia sudah pindah agama dan memeluk islam. Pengucapan syahadat ini untuk menegaskan bahwa seseorang sudah pindah agama, dari agama selain agama islam.
Lalu bagaimana dengan orang yang jadi muslim sejak lahir? Masihkah diperlukan kesaksian?
Jawabannya : tentu tidak perlu bersyahadat lagi. Mengapa begitu? Sebab dalam kehidupan sehari-hari, semua ciri,perilaku dan penampilannya sudah menunjukkan bahwa dirinya seorang muslim. Karena itu persaksian dengan syahadat tidak diperlukan lagi.
 Lagi pula secara aqidah, keyakinan dan fikiran sudah dipastikan bahwa dirinya mentauhidkan Alloh Swt dan menjadika Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul-Nya., serta kesetiaan untuk menjalankan semua perintah Alloh Swt. Mengapa seorang yang sejak telah lahir demikian masih dipertanyakan keislamannya dengan harus bersyahadat ulang?
Apakah anak-anak para sahabat nabi, para tabi’in, para ulama salaf dan setiap lapisan generasi muslim sepanjang 14 abad itu pernah melakukan syahadat ulang, padahal mereka sejak lahir sudah menjadi muslim? Jawabannya tidak pernah. Sebab mereka memang sudah menjadi muslim, sejak lahir dan selama 24 jam dalam setiap hari dalam kehidupannya yang terus berjalan.
Bahkan ketika mereka pergi ke masjid untuk shalat, itu adalah ‘syahadat’ mereka. Ketika ramadhan mereka berpuasa, itu adalah syahadat mereka juga. Ketika membayar zakat atau naik haji ke baitullah itu adalah syahadat mereka? Lantas buat apalagi mereka bersyahadat?  Adakah pihak-pihak yang meragukan atau mencurigai bahwa orang yang melakukan itu bukan muslim?
Dan bukankah setiap shalat kita pasti mengucapkan dua kalimat syahadat?. Bukan hanya sekali dalam seumur hidup saja, tetapitujuh belas kali setiap hari. Apakah itu masih kurang?

Dasyatnya Syahadat :  merupakan inti atau pokok ajaran islam
Segala macam ibadah, akhlaq dan syari’at mengacu kepada kalimat syahadat. Ketika seorang muslim melaksanakan ibadah kepada Alloh Swt, pada hakikatnya ia sedang merealisasikan janji dan sumpahnya kepada Allah Swt yang tertuang dalam kalimat syahadat.
Pemahaman seorang muslim akan bergantung kepada pemahamannya terhadap syahadatain. Seluruh ajaran tentang islam terdapat dalam dua kalimat syahadat yang sangat sederhana ini.
Ada tiga hal perinsip syahadat yaitu:
Pertama : pernyataan Laa ilaha illa Alloh itu merupakan wujud penerimaan akan penghambaan dan ibadahnya hanya kepada Alloh Swt saja. Melaksanakan segala system dan aturan-Nya merupakan wujud ibadah kepada-Nya.
Kedua : menyebut Muhammad Rasulullah ialah dasar penerimaan cara penghambaan itu kepada Muhammad Saw. Rasulullah adalah teladan dan tuntunan umatnya dalammengikuti aturan yang ada.
Ketiga : penghambaan kepada Alloh Swt meliputi seluruh aspek kehidupan yang ada. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt,dengan diri sendiri dan juga dengan masyarakat atau lingkungan sekitarnya.

Syahadat adalah azaz perubahan
Kalimat syahadat memberikan pemahaman kepada kita tentang bagaimana melakukan perubahan yang menyeluruh dalam hidup kita. Yaitu, bahwa kita harus meniadakan segala bentu ilah dalam diri kita, baru kemudian kita memunculkan Alloh sebagai satu-satunya ilah yang patut disembah. Azaz ini berlaku untuk mengadakan perubahan pada hati, pikiran,amal serta perbuatan yang kita lakukan.
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pada dasarnya adalah muslim, sehingga tidak perlu lagi melakukan syahadat ulang. Karena dalam aqidah islam , tidak ada orang yang lahir ke dunia dalam keadaan kafir. Sebab jauh sebelum dilahirkan, mereka telah berikrar kepada Alloh Swt tentang tauhidnya, yaitu mengakui bahwa Alloh Swt adalah Tuhannya.
Dalam Al-Qur’an Al-Kariem, hal ini telah ditegaskan sehingga tidak ada keraguan dan alas an bahwa bayi lahir dalam keadaan kafir.
“Dan, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka ’Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ mereka menjawab ‘Betul, kami menjadi saksi’ agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap hal ini’.” (Q.S. Al A’raf : 172)
Selain itu Rasulullah Saw telah bersabdah bahwa setiap manusia itu lahir dalam keadaan fitrah. Dan makna fitrah itu ialah suci, lawan dari kufur dan ingkar kepada Alloh Swt. Barulah nanti kedua orang tuanya lah yang akan mewarnai dan menjadikannya Nasrani, Yahudi maupun Majusi.
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah Saw ber sabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR Bukhori 1296)
Maka anak-anak yang beragama non islam pada dasarnya adalah anak korban pemurtadan dari orang tuanya. Sebab pada dasarnya seorang anak itu muslim sejak dalam perut ibunya, dan lahir dalam keadaan fitrah yang berarti muslim.

Hakikat Syahadat adalah dakwah para Rasul
Sejak zaman Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad Saw pada hakikatnya mempunyai satu aqidah Laa ilaha illa Alloh. Walaupun dengan syariat yang ber beda-beda. Mereka semua mengatakan bertaqwalah kepada Alloh dan taatilah aku! Mereka semua menyuruh untuk mengesakan Alloh semata dan mengakui kerasulan utusan-Nya.

Syahadat merupakan pembeda antara muslim dan kafir
Syahadat merupakan pembeda antara orang muslim dan orang non muslim dalam setatusnya dan balasan yang akan diterimanya dari Alloh Swt. Alloh akan membalas setiap amal seorang muslim dengan kenikmatan didunia dan di akhirat, sedangkan orang-orang kafir mendapat kesempitan didunia dan diakhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(¯`*•.¸ ♥..Langit Hati Sabrina..♥¸.•*´¯)

♫•*¨*•.¸

Cintailah seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar..
Cintailah ia dengan hati seutuhnya rasa..

Sebab bila mencintai dengan pandangan,
disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus..

Bila mencintai dengan pendengaran,
disaat tak terdengar bisa saja cinta itu hilang..

Lain halnya degan hati yang memilih seutuh rasa,
maka ia akan abadi sebab cintanya terlahir dari tahta Ilahi Robb..


Mencintailah karna_Nya & di Cintai karna_Nya

¸.•*¨*•♫


“Lelaki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung.

Jika dua sayap sama kuatnya,

maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya,

jika patah satu dari pada dua sayap itu,

maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”


(Bung Karno)

♥♫•*¨*•.¸..." Tidak serta merta ketika kita mengatakan cinta sesuatu karna Allah, melainkan Allah mendengar lalu menguji cinta, apakah cinta itu benar-benar karna Allah atau karna nafsu dunia belaka, barangsiapa karna dunia saja maka cinta yang didapat hanya semu belaka sedangkan cinta yang dilandasi karna Allah maka akan hakiki karna cinta yang dilandasi kepada sang Maha Pemberi Cinta

( akhwatul iman ) "¸¸.•*¨*•♫♥

Ibrahim berkata, aku pernah bertanya kepada Fudhail bin Iyadh: “Apa rendah hati itu?” Ia menjawab: “Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil, engkau tetap harus menerima kebenaran itu. Walaupun engkau mendengarnya dari orang yang paling bodoh, engkau harus menerima kebenaran itu juga.” Lalu aku bertanya kepadanya: “Apa arti sabar terhadap musibah itu?” Ia menjawab: “Tidak menyebarluaskannya.

(Hilyatul Auliyaa 8/91)



Al haqquminallah wa khoto mini

( Kesempurnaan datangnya dari Allah dan kekurangan datangnya dari saya pribadi )

“Unzhur mâ qâla wa lâ tanzhur man qâla.”

(Prhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kau prhatikan siapa yg mngatakan)



Syukron yaa,, telah sudi berkunjung di blog saiyah yang sederhana ini,,..

Afwan,, kaloo masih ada kekurangan dalam blog saiyah ini, karna saiyah adalah hamba-Nya yang tak lah sempurna dan masih belajar.,so,.. kesempurnaan tak lah nampak kalo tak ada yang namanya kekurangan,..

Semoga blog saiyah ini bermanfaat untuk semuanyaa,, saling berbagi ilmu iyaahhh...’(。✿‿✿。)