Jumat, 08 April 2011

ƸӜƷ ♥~*,, Ilmu Kebal Cinta...???,, *~♥ƸӜƷ

Coba deh, simak cerita berikut..:

Seorang pemuda sedang mengendarai sepeda motor. Karena jalannya sepi dia dapat menikmati indahnya alam dikanan-kiri jalan. Ketika sedang asyik berkendaraan, tiba- tiba pundaknya dipukul oleh seorang pengendara sepeda motor lain yang menyalipnya dari belakang.

Dugg...,!

Hatinya panas seketika dan ia ingin membalas perlakuan kasar itu. Setelah dekat ia berkata,”Hai,sialan kamu! Kenapa kau pukul aku?”

Tanpa membuka helmnya orang itu menjawab, “Memangnya kenapa? Mau membalas?”

“Kamu ini memang benar- benar kurang ajar,ya. Bukannya minta maaf malah menantang. Ayo turun!” katanya balas menantang.

Orang itu turun dan membuka helmnya. Ya Allah..ternyata mereka adalah dua sahabat yang sudah sekian lama tidak bertemu. Kemarahan hilang dan berganti rangkulan dan canda tawa yang menghiasi perbincangan yang akrab.


(Dalam perjalanan dengan seorang sahabat diSampang- Semarang,Maret 2005)

Hhayuuh,,dah tahu hikmahnya...??

Bagaimana perasaan kita jika bertemu sahabat dekat?

Bukankah cinta dapat menghilangkan rasa sakit?

Malahan bukan hanya menghilangkan, tetapi menggantinya menjadi kenikmatan. Guyonan dan canda tawa. Sama juga seperti anak bayi ,bila dia mengencingi kita. Marahkah kita? Justru semakin sayang dan gemas.

Mau bukti lagi? Coba perhatikan cerita ini! Disebuah bus ada anak yang menangis keras- keras. Seluruh penumpang bus merasa terganggu kecuali ibu anak itu tentunya. Mereka menggerutu. Karena sudah kehilangan kesabaran maka seorang bapak menegur ibu anak itu,”Bu, apakah ibu tidak berusaha menghiburnya agar dia diam?”

“Maaf pak, saya sudah berusaha menghiburnya. Dia ingin bertemu dengan bapaknya”.

“Lalu mengapa ibu tidak menuruti permintaanya?”

“Dia meninggal seminggu yang lalu”.

Seketika seisi bus hilang kemarahannya karena merasakan penderitaan yang dialami oleh keluarga yang sedang berduka itu.
Begitulah cinta, begitulah kasih sayang. Dengan cinta hilanglah rasa sakit. Dengan cinta hilanglah kekesalan dan kejengkelan.

Itulah kenapa Nabi Isa AS tidak pernah merasa sakit ketika kaumnya menyiksanya. Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW tidak merasa sakit hati ketika dicaci- maki oleh umatnya. Isa AS dan Muhammad SAW mencintai kaumnya sehingga apapun yang diperbuat mereka tidak membuatnya dendam dan sakit hati. Jawaban Muhammad SAW ketika Jibril menawarinya, “ya Nabi, tidakkah lebih baik jika saya siksa saja mereka dengan saya timpakan gunung Uhud ini?”

Beliau menjawab tenang,”Jangan Jibril. Itu terjadi karena mereka belum memahami”


Ah……seandainya kita punya cinta seperti itu………..

So...,,Jadilah sahabat yang terbaik buat sahabatmu...^__^'

^Wisata Cinta^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(¯`*•.¸ ♥..Langit Hati Sabrina..♥¸.•*´¯)

♫•*¨*•.¸

Cintailah seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar..
Cintailah ia dengan hati seutuhnya rasa..

Sebab bila mencintai dengan pandangan,
disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus..

Bila mencintai dengan pendengaran,
disaat tak terdengar bisa saja cinta itu hilang..

Lain halnya degan hati yang memilih seutuh rasa,
maka ia akan abadi sebab cintanya terlahir dari tahta Ilahi Robb..


Mencintailah karna_Nya & di Cintai karna_Nya

¸.•*¨*•♫


“Lelaki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung.

Jika dua sayap sama kuatnya,

maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya,

jika patah satu dari pada dua sayap itu,

maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”


(Bung Karno)

♥♫•*¨*•.¸..." Tidak serta merta ketika kita mengatakan cinta sesuatu karna Allah, melainkan Allah mendengar lalu menguji cinta, apakah cinta itu benar-benar karna Allah atau karna nafsu dunia belaka, barangsiapa karna dunia saja maka cinta yang didapat hanya semu belaka sedangkan cinta yang dilandasi karna Allah maka akan hakiki karna cinta yang dilandasi kepada sang Maha Pemberi Cinta

( akhwatul iman ) "¸¸.•*¨*•♫♥

Ibrahim berkata, aku pernah bertanya kepada Fudhail bin Iyadh: “Apa rendah hati itu?” Ia menjawab: “Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil, engkau tetap harus menerima kebenaran itu. Walaupun engkau mendengarnya dari orang yang paling bodoh, engkau harus menerima kebenaran itu juga.” Lalu aku bertanya kepadanya: “Apa arti sabar terhadap musibah itu?” Ia menjawab: “Tidak menyebarluaskannya.

(Hilyatul Auliyaa 8/91)



Al haqquminallah wa khoto mini

( Kesempurnaan datangnya dari Allah dan kekurangan datangnya dari saya pribadi )

“Unzhur mâ qâla wa lâ tanzhur man qâla.”

(Prhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kau prhatikan siapa yg mngatakan)



Syukron yaa,, telah sudi berkunjung di blog saiyah yang sederhana ini,,..

Afwan,, kaloo masih ada kekurangan dalam blog saiyah ini, karna saiyah adalah hamba-Nya yang tak lah sempurna dan masih belajar.,so,.. kesempurnaan tak lah nampak kalo tak ada yang namanya kekurangan,..

Semoga blog saiyah ini bermanfaat untuk semuanyaa,, saling berbagi ilmu iyaahhh...’(。✿‿✿。)