Senin, 11 April 2011

pemuda itu.....




“Nasehat untuk istriku :


Ketahuilah…
Bahwa di balik istri sholehah yang tangguh, ada suami sholeh yang senantiasa mendukungnya… Begitu pun sebaliknya…
Saat engkau tunaikan kewajibanmu… niscaya engkau akan mendapatkan hakmu sepenuhnya…
Tidak ada larangan bagimu beraktivitas…
Tapi jangan lupakan tugas utamamu sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anakmu kelak…
Perhitungkan dengan cermat…
Jadilah pemimpin bagi kaummu…
Layani mereka…
Tapi tetaplah menjadi yang terbaik bagi keluargamu di mata mereka…


Maha besar Allah… yang telah menjadikan syurga di bawah telapak kaki ibu…
Sebaik-baik perhiasan dunia, menjadikan wanita sebagai syarat baiknya sebuah Negara…
Ana uhibbukifillah, istriku sayang…”



***



Dialah pemuda tampan itu…


Ia tampan di mataku bukan karena fisiknya…
Melainkan karena wajahnya selalu memancarkan aura keindahan…


Ia menjadi tampan di mataku…
Sebab wajahnya tak pernah kering dari kesucian wudhu…


Ia menjadi tampan di mataku…
Sebab ia tak melupakan qiyamul lail sebagai penghias malamnya…


Ia menjadi tampan di mataku…
Sebab dari kedua matanya selalu mengalir air mata taubat di sepertiga malamnya…


Ia menjadi tampan di mataku…
Sebab lisannya selalu basah dengan dzikir dan tilawah Qur’annya…


Ia menjadi tampan di mataku…
Sebab gadhul basyar selalu menjadi penjaga pandangannya…


Semakin kupandang…
Semakin kuat aura keindahannya memikat hatiku…
Semakin kuselami hatinya…
Semakin kagumlah diri ini padanya…
Semoga Allah selalu menjaga, mengistiqomahkan, dan memberkahi pemuda itu…



============


Yaa Rabb…
Amalan apakah yang telah kuperbuat di masa lalu…
Hingga Engkau berkenan merahmatiku dengan memberi kesempatan padaku tuk menjadi pendamping hidup pemuda shaleh dan penuh berkah itu…
Yang selalu mengajarkanku tentang makna perjuangan, pengorbanan, dan kesabaran…


Yaa Rabb…
Amalan apakah yang telah kuperbuat di masa lalu…
Hingga Engkau berkenan merahmatiku dengan memberi kesempatan padaku tuk menjadi pendamping hidup pemuda shaleh dan penuh berkah itu…
Yang dari diamnya pun mengajarkanku tentang begitu banyak pelajaran akan kebesaranMu…


Yaa Rabb…
Amalan apakah yang telah kuperbuat di masa lalu…
Hingga Engkau berkenan merahmatiku dengan memberi kesempatan padaku tuk menjadi pendamping hidup pemuda shaleh dan penuh berkah itu…
Yang selalu menjadi penyemangat dalam lemahku dan pengingat dalam lalaiku…


Yaa Rabb…
Amalan apakah yang telah kuperbuat di masa lalu…
Hingga Engkau berkenan merahmatiku dengan memberi kesempatan padaku tuk menjadi pendamping hidup pemuda shaleh dan penuh berkah itu…
Yang selalu menjadi penyebab segala keberhasilanku dan pendukung bahkan penguat dalam mengemban amanah-amanahku…


Yaa Rabb…
Amalan apakah yang telah kuperbuat di masa lalu…
Hingga Engkau berkenan merahmatiku dengan memberi kesempatan padaku tuk menjadi pendamping hidup pemuda shaleh dan penuh berkah itu…
Yang selalu menjadi qiyadah sekaligus murabbi bagi seorang wanita biasa sepertiku…


Yaa Rabb…
Aku bersaksi bahwa tidak ada manusia yang paling kucintai di dunia setelah Rasulullah kecuali dia, suamiku tercinta…


Ya Rabb…
Izinkanlah diri ini menjadi seorang mujahidah yang selalu setia mendampingi mujahid itu selama hidupnya di dunia…
Akan tetapi yaa Rabb…
Izinkanlah pula diri ini menjadi salah satu bidadari yang mendampingi hamba shaleh yang Engkau cintai itu di syurgaMu kelak, selamanya…


***

~ mujahidah farma ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(¯`*•.¸ ♥..Langit Hati Sabrina..♥¸.•*´¯)

♫•*¨*•.¸

Cintailah seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar..
Cintailah ia dengan hati seutuhnya rasa..

Sebab bila mencintai dengan pandangan,
disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus..

Bila mencintai dengan pendengaran,
disaat tak terdengar bisa saja cinta itu hilang..

Lain halnya degan hati yang memilih seutuh rasa,
maka ia akan abadi sebab cintanya terlahir dari tahta Ilahi Robb..


Mencintailah karna_Nya & di Cintai karna_Nya

¸.•*¨*•♫


“Lelaki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung.

Jika dua sayap sama kuatnya,

maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya,

jika patah satu dari pada dua sayap itu,

maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”


(Bung Karno)

♥♫•*¨*•.¸..." Tidak serta merta ketika kita mengatakan cinta sesuatu karna Allah, melainkan Allah mendengar lalu menguji cinta, apakah cinta itu benar-benar karna Allah atau karna nafsu dunia belaka, barangsiapa karna dunia saja maka cinta yang didapat hanya semu belaka sedangkan cinta yang dilandasi karna Allah maka akan hakiki karna cinta yang dilandasi kepada sang Maha Pemberi Cinta

( akhwatul iman ) "¸¸.•*¨*•♫♥

Ibrahim berkata, aku pernah bertanya kepada Fudhail bin Iyadh: “Apa rendah hati itu?” Ia menjawab: “Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil, engkau tetap harus menerima kebenaran itu. Walaupun engkau mendengarnya dari orang yang paling bodoh, engkau harus menerima kebenaran itu juga.” Lalu aku bertanya kepadanya: “Apa arti sabar terhadap musibah itu?” Ia menjawab: “Tidak menyebarluaskannya.

(Hilyatul Auliyaa 8/91)



Al haqquminallah wa khoto mini

( Kesempurnaan datangnya dari Allah dan kekurangan datangnya dari saya pribadi )

“Unzhur mâ qâla wa lâ tanzhur man qâla.”

(Prhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kau prhatikan siapa yg mngatakan)



Syukron yaa,, telah sudi berkunjung di blog saiyah yang sederhana ini,,..

Afwan,, kaloo masih ada kekurangan dalam blog saiyah ini, karna saiyah adalah hamba-Nya yang tak lah sempurna dan masih belajar.,so,.. kesempurnaan tak lah nampak kalo tak ada yang namanya kekurangan,..

Semoga blog saiyah ini bermanfaat untuk semuanyaa,, saling berbagi ilmu iyaahhh...’(。✿‿✿。)